Saturday, August 13, 2016

Blogging: Seni Yang Tak Dianggap Seni | #SERIT 2

Allright i'm back to this space.

Blogging

Sebelum membahas tentang blogging, ada baiknya kalo kita mempelajari dulu definisi dari blog itu sendiri. Dan menurut wikipedia, blog itu adalah........................
blog (a truncation of the expression weblog)[1] is a discussion or informational site published on the World Wide Web consisting of discrete entries ("posts") typically displayed in reverse chronological order (the most recent post appears first). Until 2009, blogs were usually the work of a single individual[citation needed], occasionally of a small group, and often covered a single subject. More recently, "multi-author blogs" (MABs) have developed, with posts written by large numbers of authors and professionally edited. MABs from newspapers, other media outlets, universitiesthink tanksadvocacy groups, and similar institutions account for an increasing quantity of blog traffic. The rise of Twitter and other "microblogging" systems helps integrate MABs and single-author blogs into societal newstreams. Blog can also be used as a verb, meaning to maintain or add content to a blog.
Singkatnya, blog adalah situs informasi atau diskusi yang di publish di media world wide web atau lebih mudah jika kita sebut internet yang dibuat oleh seorang author atau penulis atau bisa kita sebut seorang blogger dengan tujuan untuk mendistribusikan informasi kepada masing masing peminat dari informasi yang di sebarluaskan.

So, apa itu blogging?
Blogging adalah kegiatan mendistribusikan informasi melalui media Blog. Well, that's a simple way to descript a single "blogging" word. Dan di postingan ini gue akan pelan pelan membahas esensi Blogging dari masa ke masa yang menurut sudut pandang gue mulai ditinggalkan atau dilupakan.



Izinkan gue untuk flashback sebentar. Blog pertama gue, gue masih ingat waktu itu beralamat durengaul[dot]blogspot[dot]com, dan itu pertama kalinya gue curhat di blog yang jujur gue waktu itu menulis dengan gaya ala ala raditya dika di buku kambing jantan. Pertama kali gue membuat dan menulis sebuah artikel di blog sendiri itu pas gue kelas satu smp (gue nulis ini beberapa bulan setelah gue lulus SMK), waktu itu gue belum kenal dunia blogging secara luas dan yang gue lakukan hanya menggantikan media diary dengan media blog.

Dari yang udah gue tau, hype blogging dimulai ketika seorang Raditya Dika menerbitkan buku berjudul Kambing Jantan dan mulai saat itu blogger blogger baru (yang nantinya menjadi sepuh) pun bermunculan. Setaun setelah gue mulai menulis blog, gue sudah bergabung dibeberapa grup dan forum blogging di internet, and i know a lot of blogger types from those things. Dari sana juga gue tau kalo banyak para blogger diluar sana yang memiliki penghasilan tetap hanya dari menulis artikel di blognya.
Disini gue ga akan bahas bagaimana cara mereka mendapatkan penghasilan tersebut, tapi gue akan menjelaskan kenapa di judul artikel ini gue bilang kalau blogging adalah seni yang tak dianggap.

Seni


Seni adalah hasil dari kegiatan manusia dalam mengekspresikan imajinasi dari alam bawah sadarnya masing masing. Setiap manusia memiliki sense of art yang berbeda-beda. Gue sendiri termasuk dari mereka yang cenderung mengapresiasi sebuah seni tanpa dapat mengekspresikan apa yang ada di dalam imajinasi gue sendiri.

Why's blogging is an art? 

Pada kenyataannya, para blogger yang mengerti akan esensi dari blogging, akan menulis artikel sesuai passion mereka masing masing. Contoh, gue pernah punya blog yang membahas serial detective conan entah itu berita, update manga mingguan atau update anime mingguan. Gue juga pernah punya blog yang berisi panduan panduan untuk menjadi blogger dari tahap pemula, intermediate sampai expert. Tapi gue ga pernah punya pikiran untuk membuat sebuah blog yang berisi tentang review suatu benda atau karya, atau gue juga gapernah punya keinginan untuk membuat blog tentang teknologi meski gue dalam keseharian seringkali membaca dan mengkonsumsi sesuatu yang berhubungan dengan teknologi. Padahal, banyak sekali blog blog yang berkembang menjadi website besar yang bertemakan tentang review produk ataupun teknologi. Sebut saja jalantikus yang menurut gue website tak hanya profitable tapi juga memiliki kegunaan yang sangat vital dikalangan netizen Indonesia.

Balik lagi, kenapa gue gak main di tema review atau teknologi? Jawabannya simpel, karena itu bukan apa yang ingin gue tulis. Sama seperti ketika gue menulis artikel ini, gue menulis berdasarkan ide yang gue keluarkan dari dalam otak gue. Tanpa editor, tanpa target pembaca, gue menulis apa yang ingin gue tulis. Gue membuat apa yang ingin gue buat. And i know, maybe there's zero person who really really has an interest with this section, but that's not a problem. Cause this is my passion. This is my way of blogging. 

Selain mencurahkan isi otak, blogging tak sesederhana itu dikemudian hari. Gue menemukan banyak sekali blog dengan tampilan menarik yang berbeda dari blog blog pada umumnya ketika gue mulai bergabung dengan berbagai forum blogger di Indonesia.

Mari kita sebut orang orang seperti mas sugeng atau noval bintang yang sukses membuat dan memperjual-belikan template template karya mereka sendiri. Tak sedikit juga template yang mereka bagikan secara gratis demi mempertahankan eksistensi mereka di mata blogger yang lain. Gue sendiri belum pernah membuat template blog dari nol karena seperti yang gue bilang di awal, gue cenderung tidak bisa menciptakan sebuah seni dan template blog, adalah salah satu dari sekian seni yang tak dianggap di dunia blogging.

Tapi gue pernah mencoba meredesign template karya orang lain, dan ketika ada orang yang memakai template hasil redesign gue, jujur gue merasa senang dan terpacu untuk melakukan hal yang sama berulang-ulang kali.

Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, bulan berganti tahun, satu persatu mulai menghilang. Drama disana-sini, penipuan merajalela, spamming, flooding, flaming, making menjadi jadi. Ketika setiap blogger mulai kehilangan arah, dollar maupun rupiah menjadi tujuan, gue pun memutuskan untuk berhenti. Terhitung  ada sekitar 7 atau 8 blog yang gue hapus ketika gue memasuki tahun kedua gue di Sekolah Menengah Kejuruan. Bukan karena ingin serius didalam akademik, tapi karena memang gue merasa, dunia blogging bukan lagi dunia yang dulu gue kenal. Dunia jujur dimana setiap blogger berekspresi, mengeluarkan aspirasi, pendapat, maupun informasi yang beguna bagi sesama, tapi malah menjadi ajang pamer, hura-hura, dan tak ayal para blogger berlomba-lomba meraup keuntungan sebanyak mungkin dari berbagai cara termasuk menipu blogger yang lainnya. 

Di satu titik gue ingin berhenti, di titik lain gue kehilangan tempat untuk berekspresi.

Mari kita sederhanakan, tak ada yang akan terus berjalan sesuai apa yang kita inginkan. Manusia punya dua pilihan. Beradaptasi atau mengasingkan diri. Gue pun memilih untuk mengasingkan diri dari dunia blogging tanpa meninggalkan situs blogger[dot]com yang telah membuat gue mengenal apa itu seni, apa itu ekspresi, dan apa itu ambisi.

13 - Agustus - 2016, Fakhri Taka yang rindu segalanya.

No comments:

Post a Comment

FakhriTaka

Fakhri Taka adalah seorang mahasiswa yang hobi main kartu remi, ngopi, dan nonton serial teletubbies. Sekarang lagi sibuk sibuknya nyari cara agar bisa tidur sebelum tengah malam sambil meneliti obat tidur mana yang cocok buat ditenggak.




Recent

recentposts

Random

randomposts