Kurang
lebih pada 5 abad yang lalu, tepatnya di akhir dari abad ke-16, seorang
Nicoulaus Copernicus berhasil menemukan suatu model matematis yang dapat
meramalkan secara lengkap sistem Heliosentris. Lalu pada abad berikutnya, model
tersebut dijabarkan dan diperluas oleh Johannes Kepler menggunakan bantuan alat
pengamat pendukung hasil cipta dari seorang Galileo Galilei. Pada generasi
berikutnya, seorang ilmuwan bernama Isaac Newton melalui bukunya yang berjudul Philosophiae Naturalis Principia Mathematica
yang diterbitkan pada tahun 1687 berhasil menghilangkan keraguan akan teori
Heliosentrisme yang sebelumnya banyak diperdebatkan dikalangan para ilmuwan.
Melalui bukunya, Isaac Newton juga menjabarkan hukum gravitasi dan tiga hukum
gerak yang mendominasi pandangan sains mengenai alam semesta selama tiga abad.
Tak hanya itu, Newton juga berhasil menunjukan bahwa gerak benda di Bumi dan di
luar angkasa diatur oleh sekumpulan hukum hukum alam yang sama. Ia berhasil
menunjukan konsistensi hukum gerak planet Kepler, teori Heliosentrisme
Copernicus dan Galileo Galilei, serta teori Gravitasinya dalam satu kesatuan
yang selaras dengan berbagai fenomena alam yang dapat kita lihat sehari-hari.
Galileo Galilei berperan banyak dalam membuktikan teori Heliosentris |
Dari
berbagai penelitian para ilmuwan dimasa lalu dan juga berbagai ekspedisi dari
badan organisasi seperti NASA, kini kita yang hidup pada masa sains modern
dapat menikmati hasil dari penelitian yang telah dilakukan selama
bertahun-tahun untuk membuktikan bahwa Bumi berbentuk bulat dan mengelilingi
pusat tatasurya yaitu Matahari bersama tujuh planet lain yang juga termasuk
kedalam sistem tatasurya kita sebagai Matahari sebagai pusatnya. Berkat dari
banyak penelitian itu juga kita mengetahui bahwa tatasurya kita sendiri beserta
pusatnya Matahari mengelilingi pusat dari galaksi Bimasakti yang merupakan
sebuah Supermassive Blackhole atau
dapat disebut dengan Lubang Hitam Super Besar.
Namun,
apa jadinya jika ada sekelompok orang yang menyatakan bahwa ternyata Bumi tidak
berbentuk bola tapi berbentuk datar seperti piringan dan apa yang telah
diajarkan oleh guru guru kita dari tingkat SD hingga SMA ternyata merupakan
kebohongan yang direkayasa oleh para peneliti peneliti di luar sana? Sebuah
channel youtube bernama Flat Earth 101 berhasil menebarkan konspirasi dan
berbagai macam informasi palsu mengenai sains, teori bumi berbentuk datar, dan
berbagai doktrin bahwa selama ini kita telah dibohongi oleh sekelompok elite
global yang tidak jelas diketahui siapa sebenarnya mereka. Melalui serial
videonya, channel youtube Flat Earth 101 membantah seluruh teori yang
membuktikan bahwa bumi berbentuk bulat pepat dan memaparkan teori teorinya yang
mendukung pernyataannya bahwa bumi selama ini ternyata berbentuk datar. Tak
hanya itu, channel tersebut juga mendoktrin bahwa bumi berbentuk bulat adalah
sebuah kebohongan besar yang disebarkan oleh kalangan elite global dalam suatu
sistem yang dapat memperkaya diri mereka sendiri dan merugikan sebagian besar
umat manusia di dunia.
Meski
bau konspirasi sangat tercium jelas dari channel youtube tersebut, tapi
ternyata cukup banyak orang yang mendukung dan menyetujui teori serta
paparannya. Bukan tanpa sebab, setelah penulis sendiri menonton serial video di
channel tersebut dari awal hingga akhir, ternyata memang selain teori yang
dipaparkan di video tersebut terdengar cukup masuk akal, di serial videonya
sang kreator juga menggunakan gelombang suara beta yang dapat mempengaruhi
pikiran pendengarnya dan juga beberapa trik psikologis berupa penekanan kalimat
di bagian tertentu dan pengulangan kalimat, kata, serta istilah sehingga secara
tidak sadar, paparan yang ada pada serial video tersebut tertanam secara
otomatis di dalam otak penontonnya. Hampir bisa dipastikan para penonton yang
telah selesai menonton serial video pada channel tersebut tanpa mencari tahu
kebenaran yang sebenarnya, akan mempercayai apa yang dipaparkan didalam channel
tersebut.
Namun
layaknya sebuah konspirasi pada umumnya, teori yang seolah-olah diungkapkan
sebagai fakta di channel youtube tersebut ternyata merupakan kebohongan serta
hoax belaka. Sebuah website beralamatkan “Cronosal”
dengan gamblang membuat sebuah serial artikel yang membantah semua klaim dan
teori Flat Earth di channel youtube Flat Earth 101. Melalui sebuah aplikasi online
chatting, Christian Dwi Wijaya sang pemilik sekaligus penulis website Cronosal
mengatakan bahwa tak terlalu sulit untuk mengumpulkan bukti bukti untuk
membantah serial video Flat Earth 101. Seluruh footage video yang dipotong di
channel Flat Earth 101, dapat ditemukan di youtube dengan mencarinya
menggunakan kata kuncu yang dirasa cocok dengan video yang dicari. Sedangkan
untuk data data teori yang dipalsukan dan berita berita asli yang diplesetkan
untuk mendukung teori Flat Earth dapat ditemukan dengan mudah di berbagai
jurnal ilmiah dan jurnal berita online menggunakan mesin pencari Google. Namun
meski begitu, cukup sulit baginya untuk konsisten menerbitkan serial artikelnya
dalam kurun waktu tertentu karena kesibukannya dan banyaknya referensi yang harus
dicari demi mendukung serial artikelnya tersebut. Dari serial artikel yang ia
buat juga dapat membuktikan bahwa hampir seluruh klaim dan teori yang
dipaparkan didalam channel video Flat Earth 101 hanyalah kebohongan semata.
Klaim Stellar Parallax dan Negative Parallax merupakan klaim yang paling sulit
untuk dibantah karena kesulitan untuk mencari materi yang langka tersebut. “Negative Parallax lebih mudah ditemukan di
forum diskusi ketimbang jurnal ilmiah” akunya saat ditanya oleh penulis
mengapa ia cukup kesulitan dalam membantah klaim tersebut.
Berbagai teori yang nyatanya banyak
menggunakan bukti bukti palsu tentu tak dapat dikatakan sebagai fakta. Namun
nyatanya hingga sampai saat ini masih banyak orang orang yang beranggapan bumi
itu berbentuk datar seperti piringan dan melakukan debat didalam forum forum
Flat Earth di internet. Semuanya kembali kepada pribadi masing-masing, apakah
akan percaya kepada fakta sains modern dan penelitian ilmiah yang telah dilakukan
selama bertahun tahun atau malah termakan oleh sebuah konspirasi yang
menyebarkan teori teori dari 500 tahun yang lalu?
Ditulis dan Disunting oleh: Fakhri Taka
Sumber Gambar: Google Images
Thanks to: Christian Dwi Wijaya and http://www.cronosal.web.id/
NOTES: In case if you haven't watch these serial video
No comments:
Post a Comment